Selasa, 10 Maret 2009

Penyembuhan dengan Terapi Sengat Lebah

Bagi Anda yang menderita suatu penyakit, mungkin terapi sengat lebah atau apitherapy bisa dicoba. Terapi jenis itu telah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pengobatan alternatif. Apitherapy bisa ditemui di Klinik Kusuma yang berlokasi di Moyudan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Terapi sengat lebah dipercaya bisa mengatasi sejumlah penyakit. Antara lain darah tinggi, jantung, stroke, diabetes, sakit kepala, rematik, hingga susah memperoleh keturunan.

Cara pengobatannya adalah satu lebah diambil menggunakan sumpit. Kemudian, lebah disengatkan di titik-titik syaraf tubuh pasien. Sengatan lebah tersebut akan mengalirkan racun melalui peredaran darah ke seluruh tubuh. Racun itu akan bekerja mengatasi masalah yang dihadapi pasien.

Pemilik Klinik Kusuma Hendro Wardoyo menjelaskan pada dasarnya keluhan penyakit muncul karena fungsi syaraf yang terganggu. Bila syaraf bisa dinormalkan, keluhan dipastikan menghilang.

Terapi sengat lebah hanya menggunakan lebah penghasil madu jenis Apis mellyfera. Lebah jenis itu dipercaya mengeluarkan racun yang mengandung venon. "Venon mengandung lebih dari 40 zat dan zat ini bisa menormalkan syaraf-syaraf yang terganggu," kata sarjana matematika IKIP Yogyakarta ini.

Pengobatan di Klinik Kusuma dibuka tiga kali dalam sepekan yaitu Rabu, Jumat dan Minggu, mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

Pasien Hendro tidak hanya berasal dari Yogyakarta, tetapi juga dari Surabaya, Bali, Jakarta, dan kota-kota lain di Indonesia.

Mengenai biaya, ia mengaku tidak memasang tarif, bahkan bagi warga miskin tidak ditarik biaya.

Usaha pengobatan terapi sengat lebah milik Hendro sudah berkembang dengan sudah dibangunnya Rumah Sakit (RS) Apitherapy. RS yang jaraknya hanya 1 km dari Klinik Kusuma merupakan yang RS apitherapy pertama di Indonesia.

Di RS Apitherapy, pasien akan mendapat pelayanan medis secara modern dan tradisional dengan melibatkan para tenaga ahli profesional. "RS Apitherapy sudah tahap penyelesaian. Rumah sakit apitherapy pertama di dunia adalah di China."

Pengelolaan RS Apitherapy, lanjutnya, bekerja sama dengan beberapa klinik, laboratorium, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk masalah diagnosis pasien. "Hasil laboratorium akan mempermudah kami melakukan pengobatan. Semua obat yang diberikan kepada pasien akan memakai bahan madu yang dihasilkan lebah," ungkap Hendro.

Macam-Macam Penyakit Jantung

BERITA - penyakit.infogue.com - Penyakit jantung. Sebenarnya apa sih itu?Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah, dalam hal ini adalah jantung dan urat-urat darah. Jika orang mendengar ia kena penyakit jantung, biasanya kebanyakan orang akan berpikir orang tersebut sakit jantung atau jantungnya sakit. Namun sebenarnya, jenis-jenis penyakit jantung itu sendiri bervariasi, seperti : jantung koroner, tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, sakit di dada (anginan) dan penyakit jantung rematik. Penyakit Jantung Koroner Umumnya orang-orang yang memiliki penyakit jantung kebanyakan menderita penyakit jantung koroner.Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan bisa menyebabkan serangan jantung yang diakibatkan pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Stroke Stroke terjadi akibat kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak. Atau kemungkinan karena terjadi pendarahan diotak. Namun pembuluh darah bukan satu-satunya yang bisa menyebabkan orang terserang penyakti jantung. Dibawah ini adalh beberapa gangguan yang bisa terjadi pada jantung: Gagal Jantung Gagal jantung atau Heart Failure merupakan penyakit jantung yang paling menakutkan. Biasanya jantung penderita berdetak tidak normal atau tidak berdetak sebagaimana mestinya. Pericarditis Adalah penyakit radang yang mengitari lapisan jantung yang umumnya diakibatkan infeksi. Namun gangguan ini jarang terjadi. Irama Jantung Abnormal Jantung normalnya berdetak 60 100 kali per menit. (sekitar 100 ribu / hari). Jantung yang berdetak tidak normal disebut arryhytmia atau dysrhythmia.Jantung yang berdetak lambat (di bawah 60 kali/ menit) disebut bradyarrhythmias sedang yang cepat (berdetak diatas 100 kali/ menit) disebut tachyarrhytmias. Heart Valve Disease Penyakit ini merupakan dangguan jantung akibat rusaknya katup jantung. Katup jantung ini berfungsi sebagai pengatur aliran darah yang masuk searah menuju jantung. Cardiomyopathies Gangguan yang meyerang otot jantung itu sendiri yaitu adanya pembesaran atau pengecilan jantung secara tidak normal atau bahkan menjadi kaku.Sebagai akibatnya jantung bisa menjadi lemah atau jantung memompa secara tidak normal.Tanpa penanganan lebih lanjut bisa berakibat gagal jantung atau juga jantung bisa berdetak tidak normal. Congenitas Heart Disease Biasanya gangguan ini terjadi pada anak kecil dan disebut juga kelainan pada jantung.Menurut penelitian, 8 10 anak dari 1.000 kelahiran bisa terserang gangguan ini. Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Penyakit jantung sendiri biasanya terjadi akibat gaya hidup, pola makan, dan aktivitas sehari-hari yang dijalani si pelaku yang tidak memperhatikan kesehatan.

Penyakit Jantung Koroner yang Mematikan

Penyakit jantung koroner memang sangat mematikan. Di negara-negara berkembang seperti Amerika, Inggris, Singapura, dan Indonesia misalnya, penyakit jantung koroner merupakan salah satu pengancam jiwa manusia yang masih sangat merajalela di samping wabah-wabah lain seperti bencana alam atau flu burung. Telah banyak orang yang meninggal karena penyakit ini, dan biaya operasi untuk menyembuhkan pasien penyakit jantung koroner ini pun sangatlah mahal. Walaupun penyakit ini pada umumnya menyerang orang-orang yang relatif sudah cukup tua, sekitar umur 50 tahun dan ke atas, kita tidak boleh mengendurkan kewaspadaan kita dan juga pengetahuan kita tentang penyakit jantung koroner, karena penyakit ini berawal dari kelalaian kita saat kita masih muda.

Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang mensuplai jantung dengan darah. Arteri koroner itu lebih spesifiknya memberikan oksigen-oksigen yang terdapat di dalam darah ke otot – otot jantung yang terdapat di dinding jantung. Hal ini sangat perlu dipertahankan agar seseorang dapat bertahan hidup karena oksigen-oksigen ini akan digunakan untuk respirasi otot jantung agar jantung dapat terus memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jika oksigen-oksigen ini tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung, maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh. Hasilnya, orang tersebut akan meninggal karena proses-proses biologis di dalam dirinya tidak dapat dilakukan karena organ-organ tubuh tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen dari darah.

Dalam penyakit jantung koroner, arteri koroner ini menjadi semakin sempit dan kadang-kadang terblokir. Hal ini menyebabkan darah tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung. Pada tahap awal, mungkin si penderita masih dapat bernafas dengan normal dan darah yang mengalir ke otot jantung masih cukup. Namun, ketika dia melakukan aktivitas yang melelahkan seperti berolahraga atau memarahi orang lain, arteri koroner yang menyempit tidak dapat mensuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Padahal, pada saat ini, jantung memerlukan darah lebih agar tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk melakukan aktivitas yang melelahkan itu. Si penderita bisa jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri, dan bahkan bisa langsung meninggal dunia.

Penyempitan arteri koroner ini biasa disebut arteriosclerosis, dan salah satu bentuk arteriosclerosis adalah penyempitan karena lemak jenuh, yang disebut atherosclerosis. Dalam proses ini, lemak-lemak terkumpul di dinding arteri dan penebalan ini menghasilkan permukaan yang kasar pada dinding arteri dan juga penyempitan arteri koroner. Hal ini membuat kemungkinan adanya penggumpalan darah pada bagian arteri yang menyempit ini. Jika darah terus menggumpal, maka tidak ada lagi darah yang bisa mengalir karena darah ini diblok oleh gumpalan darah yang sudah menjadi keras.

Jika tidak ada lagi darah yang dapat mengalir melalui arteri koroner, maka si penderita akan mengalami serangan jantung. Pada tahap inilah si penderita tidak dapat melanjutkan aktivitinya dan akan jatuh lemas karena ada bagian dari otot jantungnya yang telah mati lantaran tidak mendapatkan cukup darah. Penderita yang mengalami serangan jantung perlu secepatnya dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan segera seperti pemberian oksigen agar dia tidak memasuki tahap yang kritis. Akan tetapi, jika bagian dari otot jantung yang mati itu sangatlah besar, maka dampak yang dialami orang tersebut akan sangat fatal, dan bisa membawa orang itu kepada kematian.

Oleh karena itu, sebaiknya sejak muda kita menghindari makanan-makanan berlemak seperti lemak hewan. Lemak hewan ini sangatlah jenuh dan sebaiknya digantikan dengan lemak tumbuhan yang tidak berbahaya. Malahan lemak tumbuhan dapat menurunkan kadar kolestrol dalam darah dan jika kita sering berolahraga dan tidak memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan kita terkena penyakit jantung koroner ini sangatlah kecil.

Penyakit Jantung Koroner yang Mematikan

enyakit jantung koroner memang sangat mematikan. Di negara-negara berkembang seperti Amerika, Inggris, Singapura, dan Indonesia misalnya, penyakit jantung koroner merupakan salah satu pengancam jiwa manusia yang masih sangat merajalela di samping wabah-wabah lain seperti bencana alam atau flu burung. Telah banyak orang yang meninggal karena penyakit ini, dan biaya operasi untuk menyembuhkan pasien penyakit jantung koroner ini pun sangatlah mahal. Walaupun penyakit ini pada umumnya menyerang orang-orang yang relatif sudah cukup tua, sekitar umur 50 tahun dan ke atas, kita tidak boleh mengendurkan kewaspadaan kita dan juga pengetahuan kita tentang penyakit jantung koroner, karena penyakit ini berawal dari kelalaian kita saat kita masih muda.

Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang mensuplai jantung dengan darah. Arteri koroner itu lebih spesifiknya memberikan oksigen-oksigen yang terdapat di dalam darah ke otot – otot jantung yang terdapat di dinding jantung. Hal ini sangat perlu dipertahankan agar seseorang dapat bertahan hidup karena oksigen-oksigen ini akan digunakan untuk respirasi otot jantung agar jantung dapat terus memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jika oksigen-oksigen ini tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung, maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh. Hasilnya, orang tersebut akan meninggal karena proses-proses biologis di dalam dirinya tidak dapat dilakukan karena organ-organ tubuh tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen dari darah.

Dalam penyakit jantung koroner, arteri koroner ini menjadi semakin sempit dan kadang-kadang terblokir. Hal ini menyebabkan darah tidak dapat disalurkan dengan baik ke otot-otot jantung. Pada tahap awal, mungkin si penderita masih dapat bernafas dengan normal dan darah yang mengalir ke otot jantung masih cukup. Namun, ketika dia melakukan aktivitas yang melelahkan seperti berolahraga atau memarahi orang lain, arteri koroner yang menyempit tidak dapat mensuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Padahal, pada saat ini, jantung memerlukan darah lebih agar tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk melakukan aktivitas yang melelahkan itu. Si penderita bisa jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri, dan bahkan bisa langsung meninggal dunia.

Penyempitan arteri koroner ini biasa disebut arteriosclerosis, dan salah satu bentuk arteriosclerosis adalah penyempitan karena lemak jenuh, yang disebut atherosclerosis. Dalam proses ini, lemak-lemak terkumpul di dinding arteri dan penebalan ini menghasilkan permukaan yang kasar pada dinding arteri dan juga penyempitan arteri koroner. Hal ini membuat kemungkinan adanya penggumpalan darah pada bagian arteri yang menyempit ini. Jika darah terus menggumpal, maka tidak ada lagi darah yang bisa mengalir karena darah ini diblok oleh gumpalan darah yang sudah menjadi keras.

Jika tidak ada lagi darah yang dapat mengalir melalui arteri koroner, maka si penderita akan mengalami serangan jantung. Pada tahap inilah si penderita tidak dapat melanjutkan aktivitinya dan akan jatuh lemas karena ada bagian dari otot jantungnya yang telah mati lantaran tidak mendapatkan cukup darah. Penderita yang mengalami serangan jantung perlu secepatnya dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan segera seperti pemberian oksigen agar dia tidak memasuki tahap yang kritis. Akan tetapi, jika bagian dari otot jantung yang mati itu sangatlah besar, maka dampak yang dialami orang tersebut akan sangat fatal, dan bisa membawa orang itu kepada kematian.

Oleh karena itu, sebaiknya sejak muda kita menghindari makanan-makanan berlemak seperti lemak hewan. Lemak hewan ini sangatlah jenuh dan sebaiknya digantikan dengan lemak tumbuhan yang tidak berbahaya. Malahan lemak tumbuhan dapat menurunkan kadar kolestrol dalam darah dan jika kita sering berolahraga dan tidak memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan kita terkena penyakit jantung koroner ini sangatlah kecil.

Penyakit Jantung Rematik (PJR)

Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).

Demam rematik merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat bersifat akut, subakut, kronik, atau fulminan, dan dapat terjadi setelah infeksi Streptococcus beta hemolyticus group A pada saluran pernafasan bagian atas. Demam reumatik akut ditandai oleh demam berkepanjangan, jantung berdebar keras, kadang cepat lelah. Puncak insiden demam rematik terdapat pada kelompok usia 5-15 tahun, penyakit ini jarang dijumpai pada anak dibawah usia 4 tahun dan penduduk di atas 50 tahun.



Seseorang yang mengalami demam rematik apabila tidak ditangani secara adekuat, Maka sangat mungkin sekali mengalami serangan penyakit jantung rematik. Infeksi oleh kuman Streptococcus Beta Hemolyticus group A yang menyebabkan seseorang mengalami demam rematik dimana diawali terjadinya peradangan pada saluran tenggorokan, dikarenakan penatalaksanaan dan pengobatannya yang kurah terarah menyebabkan racun/toxin dari kuman ini menyebar melalui sirkulasi darah dan mengakibatkan peradangan katup jantung. Akibatnya daun-daun katup mengalami perlengketan sehingga menyempit, atau menebal dan mengkerut sehingga kalau menutup tidak sempurna lagi dan terjadi kebocoran.




  • Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Rematik

  • Penderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas, gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil dibawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam.

  • Penegakan Diagnosis Penyakit Jantung Rematik

  • Selain dengan adanya tanda dan gejala yang tampak secara langsung dari fisik, umumnya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium, misalnya; pemeriksaan darah rutin, ASTO, CRP, dan kultur ulasan tenggorokan. Bentuk pemeriksaan yang paling akurat adalah dengan dilakukannya echocardiografi untuk melihat kondisi katup-katup jantung dan otot jantung.

  • Pengobatan Penyakit Jantung Rematik

  • Apabila diagnosa penyakit jantung rematik sudah ditegakkan dan masih adanya infeksi oleh kuman Streptococcus tersebut, maka hal utama yang terlintas dari Tim Dokter adalah pemberian antibiotika dan anti radang. Misalnya pemberian obat antibiotika penicillin secara oral atau benzathine penicillin G. Pada penderita yang allergi terhadap kedua obat tersebut, alternatif lain adalah pemberian erythromycin atau golongan cephalosporin. Sedangkan antiradang yang biasanya diberikan adalah Cortisone and Aspirin.

    Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim Medis akan terpikir tentang penanganan kemungkinan terjadinya komplikasi seperti gagal jantung, endokarditis bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup vitamin.

    Penderita Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak memerlukan terapi. Penderita dengan gejala gagal jantung yang ringan memerlukan terapi medik untuk mengatasi keluhannya. Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif. Tetapi terapi surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan biaya yang relatif mahal dan memerlukan follow up jangka panjang.

  • Pencegahan Penyakit Jantung Rematik

  • Jika kita lihat diatas bahwa penyakit jantung paru sangat mungkin terjadi dengan adanya kejadian awal yaitu demam rematik (DR), Tentu saja pencegahan yang terbaik adalah bagaimana upaya kita jangan sampai mengalami demam rematik (DR) (terserang infeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus).

    Ada beberapa faktor yang dapat mendukung seseorang terserang kuman tersebut, diantaranya faktor lingkungan seperti kondisi kehidupan yang jelek, kondisi tinggal yang berdesakan dan akses kesehatan yang kurang merupakan determinan yang signifikan dalam distribusi penyakit ini. Variasi cuaca juga mempunyai peran yang besar dalam terjadinya infeksi streptokokkus untuk terjadi DR.

    Seseorang yang terinfeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus dan mengalami demam rematik, harus diberikan therapy yang maksimal dengan antibiotiknya. Hal ini untuk menghindarkan kemungkinan serangan kedua kalinya atau bahkan menyebabkan Penyakit Jantung Rematik.

    Madu Mengurangi Resiko Penyakit Jantung

    Mengkonsumsi madu secara teratur mengurangi resiko penyakit jantung, bedasarkan studi awal yang diterbitkan dalam “ Journal of Medicinal Food” (2004;1:100-7). Beberapa study ilmiah menyarankan dengan mengkonsumsi madu dapat mengurangi tekanan darah yang menyebabkan penyakit jantung.

    Bagi sebagian orang justru mengangap mengkonsumsi madu akan menyebabkan obesitas, LDL tinggi dan tekanan darah tinggi yang mengakibatkan penyakit jantung. Mengapa? Karena mereka berfikir madu mempunyai rasa manis yang berasal dari sucrose, glucose dan fructose. Kita ketahui bahwa mengkonsumsi sucrose secara berlebih dipercaya meningkatkan resiko obesitas, resisten terhadap insulin dan tekanan darah tinggi. Sucrose juga mengurangi HDL yang menguntungkan dan meningkatkan tingkat triglyceride. Fruktose mempunyai efek yang sama dengan sucrose.

    Disinalah keajaiban lebah madu , gula-gulaan seperti sucrose, glucose dan fructose yang terkandung dalam madu justru menyehatkan. Lebah menghasilkan madu murni dengan menghisap nectar bunga yang kaya akan gula-gulaan tersebut tetapi lebah memproses gula-gulaan itu terlebih dahulu di dalam perut lebah . Setelah nectar diolah dalam tubuh lebah menjadi madu, barulah lebah mengeluarkan madu dari dalam perutnya. Jadi gula-gulaan yang terdapat dalam madu sudah diproses dalam perut lebah terlebih dahulu sehingga madu langsung bisa meresap kedalam darah kita. Berdasarkan riset ilmiah, madu bisa meresap kedalam darah sekitar 10 menit. Ini bisa kita buktikan jika kita lelah sehabis olah raga kemudian meminum madu murni tubuh kita cepat merasa segar kembali.

    Madu disamping mengandung gula-gulaan juga mengandung banyak enzyme potensial yang menguntungkan seperti asam amino, madu mengandung bee pollen, propolis, lilin lebah dan nutrisi yang berasal dari tanaman dan tubuh lebah sendiri.

    Beberapa zat kimia dalam darah dapat digunakan untuk memonitor tingkat resiko penyakit jantung. Beberapa tahun sebelumnya, tingkat kolesterol dan LDL (“jelek/jahat”) telah digunakan untuk memonitor tingkat penyakit jantung dan akhir-akhir ini homocysteine dan C-reactive Protein (CRP) telah ditambahkan sebagai penyebab/factor penyakit jantung. Orang dengan tingkat homocysteine tinggi memiliki tingkat penyakit jantung, kanker dan beberapa penyakit bahaya lainya.

    Homocysteine yang tinggi dapat diturunkan dengan vitamin B6, B12 dan folic acid. Tingkat CRP yang tinggi juga dapat untuk memprediksi penyakit jantung. Tingkat CRP meningkat disebabkan oleh merokok, tekanan darah tinggi, obesitas dan penyakit gusi kronis.

    Study penelitian ini dilakukan terhadap lima sampai sembilan orang dalam tujuh percobaan. Dalam masing-masing percobaan dilakukan tes darah sebelum dan sesudah meminum larutan yang mengandung madu, glucose dan madu buatan ( mengandung setengah sucrose dan setengah fructose). Larutan yang digunakan dalam percoban mengandung antara 1 - 3 once madu, glucose atau glucose dan fructose.

    Dari hasil percobaan, orang yang mengkonsumsi larutan madu tingkat kolesterol, LDL dan triglyceride secara total menurun tetapi tidak bagi yang meminum larutan glucose dan madu buatan.

    Setelah 15 hari percobaan, orang yang mengkonsumsi madu tingkat HDL (baik) meningkat dan tingkat Homocysteine menurun. Efek dari mengkonsumsi madu setiap hari selama 15 hari bagi orang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi : total kolesterol menurun 8%, LDL (jahat) kolesterol menurun 11%, dan CRP menurun 57%.

    Hasil riset study ini merekomendasikan bahwa madu mempunyai efek yang positif bagi penderita penyakit jantung. Dalam relative singkat, madu dapat menurunkan kolesterol dan yang paling dramatis adalah menurunkan tingkat CRP terhadap orang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi. Tampaknya CRP mempunyai peranan penting penyebab penyakit jantung selain kolesterol.

    Jadi mengkonsumi sucrose, glucose dan fructose bisa meningkatkan resiko penyakit jantung, study ini merekomendasikan memakan madu bukan hanya aman tetapi pada kenyataanya justru menyehatkan jantung.

    Diterjemahkan oleh www.binaapiari.com :Maureen Williams, ND. Recived her bachelor’s degree from the University of Pennnsylvania and her Docctorate of Naturopathic from Bastyr Univesity in Seattle, WA. She has a private practice in Quechee, VT, and does extensive work with traditional herb medicine in Guatemala and Honduras. Dr. Williams is a regular contributor to Healthnotes Newswire.